Kamis, 07 Mei 2015

Hakekat Politik dalam Kehidupan Sehari-hari


“Hakekat Politik dalam Kehidupan Sehari-hari”
Politik merupakan salah satu ilmu sosial yang tertua di dunia. Kehidupan politik menyangkut kehidupan orang banyak, memperebutkan kekuasaan, dan bagaimana mempengaruhi orang, baik di suatu lembaga, organisasi masyarakat, birokrasi, serta perusahaan. Politik juga merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, dll. Dimana semua kegiatan yang menyangkut politik berkaitan dengan kepentingan berbangsa dan bernegara. Lantas bagaimana dengan hakekat politik dalam kehidupan sehari-hari ?
Salah satu contohnya adalah pemilihan pejabat, yakni proses politik tentang siapa yang akan menduduki jabatan dan fungsi tertentu. Hal tersebut menunjukan bahwa seseorang menginginkan untuk mencapai suatu kekuasaan (jabatan politik). Lewat politiklah orang tersebut dapat berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan demokrasi. Ilmu politik telah menjabarkan berbagai cara agar dapat diterapkan manusia didalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai sebuah kedudukan didalam masyarakat. Tentu saja dengan cara-cara yang baik bukan dengan cara yang bertentangan dengan nilai dan norma.
Kegiatan berpolitik juga sering kita jumpai disekitar kita sendiri. Sebagai contoh dalam suatu keluarga, dimana ayah sebagai pemimpin, ibu sebagai pelaksana rumah tangga, dan anak sebagai objeknya. Apabila didikan orang tua terhadap anak baik, maka anak tersebut akan berkelakuan baik, dan sebaliknya jika anak berkelakuan tidak baik, posisi orang tua sebagai pengendali harus dipertanyakan. Seperti halnya sebuah organisasi, jika program kerjanya tidak baik, maka peran pemimpin perlu dipertanyakan. Namun secara tidak sengaja maupun disengaja kegiatan berpolitik yang seharusnya dijalankan dengan baik, karna sekelompok orang tidak bertanggungjawab maka citra politik menjadi tidak baik.
Dalam kasus tersebut dapat diibaratkan kembali jika suatu kelas terdapat pelajar yang digambarkan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dikelas tersebut. Untuk mendapat hasil yang baik, para pelajar menggunakan cara yang kotor yaitu dengan mencontek. Hal tersebut bermakna sama dengan orang berpolitik yang melakukan penyelewengan untuk mencapai suatu kekuasaan. Ilmu politik sebenarnya mengajarkan untuk didalam mencapai suatu kekuasaan menggunakan cara-cara yang baik. Tetapi , secara tidak sadar jika ilmu politik disalahgunakan fungsinya maka akan menyebabkan suatu kerancuan didalam sebuah organisasi, karena banyaknya tangan yang tidak bertanggung jawab didalam suatu kekuasaan politik.
Pada zaman sekarang banyak orang yang mengatakan bahwa politik itu kotor, karena didalamnya identik dengan keserakahan. Misalnya, dalam sebuah agenda politik seperti pemilu, dimana para calon pemimpin lebih sering bermain politik uang, black campaign, serta berbuat curang. Kemuadian tingkah laku orang-orang yang menempati jabatan penting sebagai wakil rakyat cenderung mengesampingkan kepentingan umum, mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi maupun kelompoknya  yang lebih menguntungkan baginya. Semua itu merupakan penyalahgunaan ilmu politik yang sebenarnya tidak diajarkan didalamnya. Dari contoh tersebut masyarakat sebenarnya sudah bisa menilai bagaimana keadaan politik di negeri ini.
Pemerintahan negara kita dikendalikan oleh politik, jika ada permasalahan didalam politik maka permasalahan juga ada dipemerintahan. Saat ini memang masih banyak yang perlu dibenahi, salah satunya adalah krisis kepemimpinan, dimana kewajiban pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan sebaik-baiknya belum terlaksana. Berbagai macam persoalan juga muncul ditengah masyarakat, seperti kemiskinan, banyaknya jumlah pengangguran, tingkat kesehatan, pendidikan, dan tentunya kesejahteraan sosial. Permasalahan tersebut memang sangat kompleks dari atas sampai ke akar rumput. Sehingga ini menjadi tugas kita bersama untuk mendukung dan mengiringi proses jalannya pemerintahan di negara kita agar bersama-sama membangun bangsa yang sejahtera dan berbudi pekerti luhur.
Etika politik merupakan salah satu ilmu yang harus dipahami dan dipelajari, dimana para pelaku politik maupun masyarakat yang turut berpartisipasi harus mengerti. Contohnya seperti tidak melakukan rasis terhadap lawan politik, melakukan black campaign, kampanye yang tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan, serta politik uang yang dapat menghancurkan kultur demokrasi. Dapat kita lihat fenomena didalam masyarakat bahwa mereka masih mau untuk menerima uang dari para calon pemimpin agar memilihnya. Semua hal tersebut berawal dari ketidak tahuan masyarakat akan etika politik. Sehingga perlu diadakannya suatu sosialisasi didalam masyarakat, agar mereka mengetahui mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan.
Yang saat ini dibutuhkan kita bersama adalah merubah semua pandangan negatif masyarakat terhadap politik. Kemudian menghindari adanya konflik akibat kekisruhan politik yang dapat menjadi perpecahan. Tentunya dengan kerja keras dan hasil nyata para petinggi negeri ini, hal tersebut akan berangsur menutupi dahaga masyarakat akan kualitas politik yang baik. Dimulai dengan mendisiplinkan diri sendiri untuk patuh terhadap aturan yang ada, yang kemudian akan berdampak terhadap lingkungan sekitar, bahkan organisasi-organisasi pemerintah. Selanjutnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan poin yang perlu diingat, bahwa dengan persatuan maka bangsa ini akan kuat.
Mungkin negara Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang dapat menjadi pengendali dan pemersatu terhadap masyarakat. Sosok pemimpin yang mampu menjadi pemecah masalah serta dijadikan panutan dan teladan. Sikap ketenangan dalam menghadapi suatu masalah juga perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, sehingga jika di posisikan dalam keadaan sulit maka akan membawa bangsa ini ke dalam kedewasaan. Memiliki kemampuan merancang suatu konsep agar keselarasan pembangunan dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk hal ini pemimpin harus memiliki kepekaan terhadap kemauan masyarakat, memiliki visi yang realistis, dan memiliki ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan kebijakan.
Melihat paparan diatas, maka kita sebagai makhluk sosial selayaknya bersikap bijak dalam berbagai hal, terutama dalam berpolitik. Kemudian lebih mengutamakan kepentingan umum guna kebaikan bersama, dan menghindari terjadinya suatu konflik karena dampaknya bukan untuk diri sendiri, melainkan berdampak bagi banyak orang. Apalagi kita sebagai pemuda yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan bangsa, memiliki wawasan luas, serta mampu mengatasi masalah-masalah yang bervariasi didalam berbangsa dan bernegara. Kalau anak muda takut berpolitik, maka ia akan mati dimakan politik. Begitu juga dengan politik yang diibaratkan sebagai pisau, jika digunakan dengan benar untuk memotong sayuran maka akan membantu seseorang, tetapi jika disalahgunakan akan membahayakan dan melukai seseorang. Maka dari itu, kita jadikan ilmu politik sebagai acuan untuk lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menggapai mimpi termasuk untuk menjadi pemimpin negeri ini.